Senin, 18 Februari 2019

Asal Usul Batu Hajar Aswad Ka'bah


        Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membina Ka'bah , banyak kekurangan yang dialaminya.Pada mulanya Ka'bah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail a.s bertungkus kumus untuk menjayakan Ka'bah dengan mengangkut batu dari berbagai gunung. Dalam sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Ka'bah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Ka'bah.

Nabi Ibrahim berkata kepada Nabi Ismail,
Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.

        Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit yang lain untuk mencari batu yang baik dan sesuai.Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di salah satu bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril dan memberikan sebuah batu yang sangat cantik.

        Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim.Nabi Ibrahim merasa sangat gembira ketika melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali.Kemudian Nabi Ibrahim bertanya, Dari mana kamu dapat batu ini?

        Nabi Ismail berkata, Batu ini kuterima dari pada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (JIBRIL).Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Hingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah.Siapa saja yang bertawaf di Ka'bah disunnahkan mencium Hajar Aswad.Beratur ribu kaum Muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja.

       Ada riwayat yang mengatakan bahwa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Ka'bah, batu tersebut menjadi hitam seperti yang terdapat sekarang.Wallahu A'lam.

        Apabila manusia mencium batu itu maka timbulah perasaan seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenankan untuk do'a.Bagi yang ada kelapangan, berdo'alah di sana, Insya Allah do'anya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya syaitan sangat kuat di Tanah Suci Mekah.

      Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Khattab apabila beliau mencium batu itu ( HAJAR ASWAD ) : Aku tahu , sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa.Andaikan aku tidak melihat Rosulullah SAW. menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar